Fariz Salman Alfarisi: Taubat Wanita Pezina

Laman

13/11/11

Taubat Wanita Pezina


Buraidah ra. bercerita: Seorang wanita yang bercadar datang kepada Nabi Saw. seraya berkata: Ya Rasulullah, aku telah berzina, maka bersihkanlah aku. Namun, Rasulullah Saw. menyuruhnya kembali. Keesokan harinya, wanita tersebut datang kembali dan berkata: Ya Rasulullah, mengapa engkau menyuruhku kembali, apakah engkau ingin menyuruhku kembali sebagaimana yang engkau lakukan terhadap Ma’iz, demi Allah aku sekarang sedang mengandung. Rasulullah Saw. bersabda: “Tidak, pergilah hingga kamu melahirkan”. Ketika telah melahirkan, wanita itu datang kepada Nabi sambil membawa bayinya yang dibungkus dengan kain. Ia berkata: ini, aku telah melahirkan. Rasulullah Saw. bersabda: “Pergilah dan susuilah bayimu itu hingga kamu memberinya makan”. Ketika telah dapat memberinya makan, ia datang kembali kepada Nabi sambil membawa sepotong roti di tangannya. Ia berkata: Ya Nabi Allah, ini, aku telah memberinya makan, dan bayiku telah dapat memakan makanan. Maka Rasulullah Saw. menyerahkan bayi tersebut kepada salah seorang di antara kaum muslimin. Kemudian beliau menyuruh para sahabat untuk mengubur wanita tersebut hingga dadanya dan mereka melemparinya dengan batu. Ketika Khalid binWalid kebagian jatah untuk melempar, ia melemparkan batu ke arah wajahnya hingga darahnya mengenai wajah Khalid. Maka ia pun marah dan mencelanya. Mendengar itu, Rasulullah Saw. memarahi Khalid seraya bersabda: “Pelan-pelan wahai Khalid. Demi Dzat yang menggenggamku, sesungguhnya ia telah bertaubat, yang mana apabila pemungut pajak bertaubat dengan taubatnya, niscaya ia akan diampuni”.
            Dalam sebuah riwayat dikatakan: Kemudian Rasulullah Saw. menshalatkannya. Umar berkata: Ya Nabi Allah, engkau menshalatkannya, padahal ia telah berzina. Rasulullah Saw. bersabda: “Ia telah bertaubat, yang mana apabila taubatnya itu dibagikan kepada tujuh puluh orang dari penduduk Madinah, maka pasti akan mencukupi. Apakah kamu pernah melihat taubat yang lebih baik daripada taubatnya, yang mana ia rela mengorbankan jiwanya karena Allah SWT?” (HR. Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar