Pendahuluan
Ketahuilah, bahwa sesunguhnya kelurusan ajaran Nabi Ibrahim 'alaihis salam adalah
beribadah kepada Allah secara ikhlas dalam melaksanakan ibadah kepada-Nya. Allah
berfirman [artinya]: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku. (Adz-Dzariyaat1:56)
Dan bila Anda telah tahu bahwasanya Allah menciptakanmu untuk beribadah kepada-Nya,
maka ketahuilah bahwa ibadah tidak disebut ibadah kecuali bila disertai dengan tauhid.
Sebagaimana shalat, tidaklah disebut shalat bila tidak disertai dengan bersuci.
Bila ibadah dicampuri syirik, maka rusaklah ibadah itu, sebagaimana rusaknya shalat bila
disertai adanya hadatz (tidak suci). Allah berfirman [artinya]:" Tidaklah pantas orang-orang
musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka
sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka itu kekal di dalam
neraka" (At-Taubah: 17)
Ketahuilah, bahwa sesunguhnya kelurusan ajaran Nabi Ibrahim 'alaihis salam adalah
beribadah kepada Allah secara ikhlas dalam melaksanakan ibadah kepada-Nya. Allah
berfirman [artinya]: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku. (Adz-Dzariyaat1:56)
Dan bila Anda telah tahu bahwasanya Allah menciptakanmu untuk beribadah kepada-Nya,
maka ketahuilah bahwa ibadah tidak disebut ibadah kecuali bila disertai dengan tauhid.
Sebagaimana shalat, tidaklah disebut shalat bila tidak disertai dengan bersuci.
Bila ibadah dicampuri syirik, maka rusaklah ibadah itu, sebagaimana rusaknya shalat bila
disertai adanya hadatz (tidak suci). Allah berfirman [artinya]:" Tidaklah pantas orang-orang
musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka
sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka itu kekal di dalam
neraka" (At-Taubah: 17)