Fariz Salman Alfarisi: 03/03/12

Laman

03/03/12

Ragam Pemikiran Mu'tazilah



Kaum moderat adalah sebuah madzhab baru di abad ini. Mereka bertujuan menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran Khawarij dan Mu’tazilah. Kelompok yang satu ini dipelopori oleh sekelompok penulis muslim yang memusatkan kemampuannya untuk menyelisihi para ulama dan imam salaf. Mereka menganggap bahwa diri mereka mempunyai hak untuk berijtihan dalam menafsirkan dan mena’wil. Mereka mengatakan : “Jika orang-orang terdahulu adalah ulama, maka kami pun ulama juga”.

Shahih Hadits Mu’awiyyah bin Al-Hakam tentang ‘Dimana Allah’ – dan Bantahan Singkat Bagi yang Mendla’ifkannya



Ahlul-bida’ tidak henti-hentinya membuat makar kepada Ahlus-Sunnah. Menshahihkan yang dla’if atau men-dla’if-kan yang shahih menjadi ciri khas dakwah mereka. Tidak luput dalam hal ini hadits Mu’awiyyah bin Al-Hakam yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalamShahih-nya. Hadits ini merupakan salah satu hujjahyang sangat kuat yang merontokkan ‘aqidah bid’ah mereka tentang keberadaan Allah ta’ala. Jalan sempit dan berlubang pun mereka tempuh demi meluluskan tujuan mereka untuk menolak hadits ini. Naas, ternyata lubang di jalan itu malah menenggelamkan mereka. Salah satu di antara yang terperosok di dalamnya adalah Hasan As-Saqqaaf. Risalah bid’ahnya telah mendapat sambutan oleh kolega-kolega bid’ahnya, tidak terkecuali di Indonesia. Ada orang yang senantiasa merelakan diri menampung pikiran-pikiran kotornya. Artikel berikut akan membahas bantahan singkat ulah As-Saqqaaf dan muqallid-nya dalam pendla’ifan hadits Mu’awiyyah bin Al-Hakam radliyallaahu ‘anhu.