Fariz Salman Alfarisi: 02/28/12

Laman

28/02/12

HUKUM MENGUCAPKAN DAN MENJAWAB SALAM



Ibnu Abdul Barr serta yang lainnya mengutip ijma’ kaum muslimin bahwa hukum mengucapkan salam adalah sunah dan menjawabnya adalah wajib.
Imam Qurthubi berkata, “para ulama sepakat mengucapkan salam adalah sunah yang sangat dianjurkan, sedangkan hukum menjawabnya adalah wajib, sesuai dengan firman Allah SWT, “Apabila engkau dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah SWT memperhitungkan segala sesuatu.” (QS. An Nisa; 86)
Menurut Imam Nawawi, Jika salam diucapkan oleh seorang kepada banyak orang maka hukumnya

Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) : “Tanpa Negara Islam, syariat tidak bisa diterapkan secara kaafah (sempurna)”



AKARTA (Arrahmah.com) – Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) kembali menegaskan pentingnya kaum Muslimin memiliki kekuasaan untuk menerapkan atau menjalankan syariat Islam. Tanpa negara Islam, maka kaum Muslimin tidak akan pernah bisa menerapkan syariat Islam secara kaafah (sempurna). Demikian pernyataan beliau ketika Arrahmah.com menjenguknya di rutan Bareskrim, Mabes Polri, Selasa (3/1). Allahu Akbar!

Problem dasar umat ini adalah tauhid
Alhamdulillah, Arrahmah.com berkesempatan menjenguk Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB), Selasa (3/1) di rutan Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta. Setelah ditemui Ustadz Hasyim Abdullah, ajudan beliau, Arrahmah.com langsung bertemu dengan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang hari itu mengenakan jubah dan peci putih.

MENELADANI PARA KHALIFAH DALAM URUSAN GAJI


 Di tengah himpitan ekonomi dan berbagai masalah korupsi mafia hukum di Indonesia, pemimpin masih saja ada yang mengeluhkan soal kenaikan gaji.

Padahal bila bercermin dari sejumlah kisah para sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjadi khalifah, banyak hikmah yang bisa diambil oleh pemimpin di Indonesia.
Khalifah Abu Bakar RA
Khalifah pertama, Abu Bakar RA, baru saja diangkat menjadi khalifah. Keesokan harinya Abu Bakar tetap berdagang ke pasar. Umar bin Khattab yang melihatnya tentu heran dan mengingatkan Abu Bakar kalau ia sekarang sudah menjadi pemimpin negara.

Siapakah yang Disebut Ahli Bid’ah?




Syeikh Abdullah bin Abdurrahman al Jibrin- rahimahullah- mendapatkan pertanyaan sebagai
berikut, “Di tengah-tengah banyak orang gencar pembicaraan tentang bid’ah. Misalnya seorang yang terjerumus melakukan bid’ah maka banyak orang mengatakan bahwa orang tersebut adalah mubtadi’ atau ahli bid’ah.
Alangkah baiknya jika anda menjelaskan kapan seorang itu menjadi ahli bid’ah. Artinya seandainya ada orang yang melakukan perbuatan bid’ah menurut penilaian sebagian ulama
sedangkan sebagian ulama ahli sunah yang lain tidak menilai perbuatan tersebut sebagai bid’ah. Dengan bahasa lain, status orang tersebut diperselisihkan (apakah melakukan bid’ah ataukah tidak) oleh dua kelompok ulama.
Apa yang menjadi tolak ukur dalam kasus semacam ini?”
Jawaban beliau :