Fariz Salman Alfarisi: 07/06/12

Laman

06/07/12

Bacaan dan Do'a Waktu Berbuka Puasa

Dan Kelemahan Hadits Fadlilah Puasa
Di bawah ini akan saya turunkan beberapa hadits tentang dzikir atau do'a di waktu berbuka puasa, kemudian akan saya terangkan satu persatu derajadnya sekalian. Maka, apa-apa yang telah saya lemahkan (secara ilmu hadits) tidak boleh dipakai atau diamalkan lagi, dan mana yang telah saya nyatakan syah (shahih atau hasan) bolehlah saudara-saudara amalkan. Kemudian saya iringi dengan tambahan keterangan tentang kelemahan beberapa hadits lemah tentang keutamaan puasa yang sering dibacakan di mimbar-mimbar khususnya di bulan Ramadhan.
HADITS PERTAMA
Artinya: "Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Adalah Nabi SAW apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan : Allahumma Laka Shumna wa ala Rizqika Aftharna, Allahumma Taqabbal Minna Innaka Antas Samiul 'Alim (artinya : Ya Allah ! untuk-Mu aku berpuasa dan atas rizkqi dari-Mu kami berbuka. Ya Allah ! Terimalah amal-amal kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Mengetahui).
(Riwayat: Daruqutni di kitab Sunannya, Ibnu Sunni di kitabnya 'Amal Yaum wa-Lailah No. 473. Thabrani di kitabnya Mu'jamul Kabir).
Sanad hadits ini sangat Lemah/Dloif
Pertama:
Ada seorang rawi yang bernama: Abdul Malik bin Harun bin 'Antarah. Dia ini rawi yang sangat lemah.
1.    Kata Imam Ahmad bin Hambal : Abdul Malik Dlo'if
2.    Kata Imam Yahya : Kadzdzab (pendusta)
3.    Kata Imam Ibnu Hibban : pemalsu hadits
4.    Kata Imam Dzahabi : di dituduh pemalsu hadits
5.    Kata Imam Abu Hatim : Matruk (orang yang ditinggalkan riwayatnya)
6.    Kata Imam Sa'dy : Dajjal, pendusta.
Kedua :
Di sanad hadits ini juga ada bapaknya Abdul Malik yaitu : Harun bin 'Antarah. Dia ini rawi yang diperselisihkan oleh para ulama ahli hadits. Imam Daruquthni telah melemahkannya. Sedangkan Imam Ibnu Hibban telah berkata : munkarul hadits (orang yang diingkari haditsnya), sama sekali tidak boleh berhujjah dengannya.
Hadits ini telah dilemahkan oleh Imam Ibnul Qoyyim, Ibnu Hajar, Al-Haitsami dan Al-Albani, dll.
Periksalah kitab-kitab berikut :

Biografi Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani



Beliau adalah Pembaharu Islam (mujadid) pada abad ini. Karya dan jasa-jasa beliau cukup banyak dan sangat membantu umat Islam terutama dalam menghidupkan kembali ilmu Hadits. Beliau telah memurnikan Ajaran islam terutama dari hadits-hadits lemah dan palsu, meneliti derajat hadits.
Nasab (Silsilah Beliau)Nama beliau adalah Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin bin Nuh al-Albani.Dilahirkan pada tahun 1333 H di kota Ashqodar ibu kota Albania yang lampau.Ia dibesarkan di tengah keluarga yang tak berpunya, lantaran kecintaan terhadaasp ilmu dan ahli ilmu. Ayah al Albani yaitu Al Haj Nuh adalah lulusan lembaga pendidikan ilmu-ilmu syari `at di ibukota negara dinasti Utsmaniyah (kini Istambul), yang ketika Raja Ahmad Zagho naik tahta di Albania dan mengubah sistem pemerintahan menjadi pemerintah sekuler, maka Syeikh Nuh amat mengkhawatirkan dirinya dan diri keluarganya.Akhirnya beliau memutuskan untuk berhijrah ke Syam dalam rangka menyelamatkan agamanya dan karena takut terkena fitnah. Beliau sekeluargapun menuju Damaskus.
Setiba di Damaskus, Syeikh al-Albani kecil mulai aktif mempelajari bahasa arab.Beliau masuk sekolah pada madrasah yang dikelola oleh Jum `iyah al-Is` af al-Khairiyah. Beliau terus belajar di sekolah tersebut tersebut hingga kelas terakhir tingkat Ibtida `iyah. Selanjutnya beliau meneruskan belajarnya langsung kepada para Syeikh. Beliau mempelajari al-Qur `an dari ayahnya sampai selesai, disamping itu mempelajari pula sebagian fiqih madzab Hanafi dari ayahnya.
Syeikh al-Albani juga mempelajari keterampilan memperbaiki jam dari ayahnya sampai mahir betul, sehingga beliau menjadi seorang ahli yang mahsyur.Ketrampilan ini kemudian menjadi salah satu mata pencahariannya.

Keutamaan Shalawat 8 Lafazh Shalawat yang Shahih


عن أنس بن مالك قال: قال رسول الله: «من صلى علي صلاة واحدة, صلى الله عليه عشر صلوات, وحطت عنه عشر خطيات, ورفعت له عشر درجات» رواه النسائي وأحمد وغيرهما وهو حديث صحيح.Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu' alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa) nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat / tingkatan (di surga kelak) "[SHAHIH. Hadits Riwayat An-Nasa'i (no. 1297), Ahmad (3/102 dan 261), Ibnu Hibban (no. 904) dan al-Hakim (no. 2018), dishahihkan oleh Ibnu Hibban rahimahullah, al-Hakim rahimahullah dan disepakati oleh adz-Dzahabi, rahimahullah juga oleh Ibnu hajar rahimahullah dalam "Fathul Baari" (11/167) dan al-Albani rahimahullah dalam "Shahihul adabil mufrad" (no. 643). ].Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan bershalawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan anjuran memperbanyak shalawat tersebut [Lihat "Sunan an-Nasa'i" (3/50) dan "Shahiihut targiib wat tarhiib" (2/134)], karena ini merupakan sebab turunnya rahmat, pengampunan dan pahala yang berlipatganda dari Allah Ta'ala [Lihat kitab "Faidhul Qadiir" (6/169)]. Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:● Banyak bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan tanda cinta seorang muslim kepada beliau Shallallahu' alaihi wa sallam [Lihat kitab "Mahabbatur Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam, bainal ittibaa' walibtidaa '" (hal. 77).], karena para ulama mengatakan: "Barangsiapa yang mencintai sesuatu maka dia akan sering menyebutnya" [Lihat kitab "Minhaajus Sunnatin nabawiyyah" (5/393) dan "Raudhatul Muhibbiin" (hal. 264).].
● Yang dimaksud dengan shalawat di sini adalah shalawat yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits-hadits beliau Shallallahu' alaihi wa sallam yang shahih (yang biasa dibaca oleh kaum muslimin dalam shalat mereka ketika tasyahhud), bukan shalawat-shalawat bid ' ah yang diada-adakan oleh orang-orang yang datang belakangan, seperti shalawat nariyah, Badriyah, Barzanji dan shalawat-shalawat bid'ah lainnya.Karena shalawat adalah ibadah, maka Persyaratan diterimanya harus ikhlas karena Allah Ta'ala semata dan sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam [Lihat kitab "Fadha-ilush Shalaati wassalaam" (hal. 3-4), tulisan Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu .]. Juga karena ketika para sahabat radhiyallahu 'anhuma bertanya kepada beliau Shallallahu' alaihi wa sallam: "(Ya Rasulullah), sungguh kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, maka bagaimana cara kami mengucapkan shalawat kepadamu?" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: " Ucapkanlah: Ya Allah, bershalawatlah kepada (Nabi) Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan keluarga beliau ... dst seperti shalawat dalam tasyahhud [SHAHIH. Riwayat Bukhari (no. 5996) dan Muslim (no. 406)].
● Makna shalawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah meminta kepada Allah Ta'ala agar Dia memuji dan mengagungkan beliau Shallallahu' alaihi wa sallam di dunia dan akhirat, di dunia dengan memuliakan peneyebutan (nama) beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, memenangkan agama dan mengokohkan syariat Islam yang beliau bawa. Dan di akhirat dengan melipatgandakan pahala kebaikan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, memudahkan syafa'at beliau kepada umatnya dan menampakkan keutamaan beliau pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk [Lihat kitab "Fathul Baari" (11/156)].
● Makna shalawat dari Allah Ta'ala kepada hamba-Nya adalah rahmat, pengampunan, pujian, kemualian dan keberkahan dari-Nya [Lihat kitab "Zaadul masiir" (6/398).]. Ada juga yang mengartikannya dengan taufik dari Allah Ta'ala untuk mengeluarkan hamba-Nya dari kegelapan (kesesatan) menuju cahaya (petunjuk-Nya), sebagaimana dalam firman-Nya:{هو الذي يصلي عليكم وملائكته ليخرجكم من الظلمات إلى النور وكان بالمؤمنين رحيما}"Dialah yang bershalawat kepadamu (wahai manusia) dan malaikat-Nya (dengan memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman " (QS al-Ahzaab: 43).
Lafazh bacaan sholawat yang paling sederhana yang sesuai dalil2 yang shahih adalah:اللهم صل وسلم على نبينا محمدAllahumma shollii wa sallim 'alaa nabiyyinaa Muhammad."Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad).[SHAHIH. HR. At-Thabrani dengan dua isnad, keduanya baik. Lihat Majma 'Az-Zawaid 10/120 dan Shahih At-Targhib wat Tarhib 1/273].Kemudian terdapat riwayat-riwayat yang Shahih dalam delapan riwayat, yaitu:1. Dari jalan Ka'ab bin 'Ujrahاللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد"Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa' alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa ibroohiim wa' alaa aali ibroohiim innaka hamiidum Majiid, Allaahumma baarik 'alaa Muhammad wa' alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa ibroohiim wa' alaa aali ibroohiim innaka hamiidum Majiid"."Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia "[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 6/27, dan 7/156, Muslim 2/16, Abu Dawud no. 976, 977, 978, At Tirmidzi 1/301-302, An Nasa-i dalam "Sunan" 3/47-58 dan "Amalul Yaum wal Lailah" no 54, Ibnu Majah no. 904, Ahmad 4/243-244, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 900, 1948, 1955, Al Baihaqi dalam "Sunanul Kubra" 2/148 dan yang lainnya]2. Dari jalan Abu Humaid As Saa'diyاللهم صل على محمد وعلى أزواجه وذريته كما صليت على إبراهيم, وبارك على محمد وعلى أزواجه وذريته كما باركت على إبراهيم, إنك حميد مجيدAllaahumma sholli 'alaa Muhammadin wa' alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shol laita 'alaa ibroohiim, wa baarik' alaa Muhammadin wa 'alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta' alaa ibroohiim innaka hamiidum Majiid."Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada istri-istri beliau dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan istri-istri beliau dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia "[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 7/157, Muslim 2/17, Abu Dawud no. 979, An Nasa-i dalam "Sunan" nya 3/49, Ibnu Majah no. 905, Ahmad dalam "Musnad" nya 5/424, Baihaqi dalam "Sunanul Kubra" 2/150-151, Imam Malik dalam "Al Muwaththo '1/179 dan yang lainnya].3. Dari jalan Abi Mas'ud Al Anshariyاللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على آل إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيدAllaahumma sholli 'alaa Muhammad wa' alaa aali Muhammad kamaa shol laita 'alaa aali ibroohiim, wa baarik' alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta' alaa aali ibroohiim fil 'aalamiina innaka hamiidum Majiid."Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim pada semesta alam, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia"[SHAHIH, HR Muslim 2/16, Abu Dawud no. 980, At Tirmidzi 5/37-38, An Nasa-i dalam "Sunan" nya 3/45, Ahmad 4/118, 5/273-274, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 1949, 1956, Baihaqi dalam "SUnanul Kubra" 2/146, dan Imam Malik dalam "Al Muwaththo '(1/179-180 Tanwirul Hawalik Syarah Muwaththo'"]4.dari jalan Abi Mas'ud, 'Uqbah bin' Amr Al Anshariy (jalan kedua)للهم صل على محمد النبي الأمي وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد النبي الأمي وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيدAllaahumma sholli 'alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa' alaa aali Muhammad kamaa shol laita 'alaa ibroohiim wa' alaa aali ibroohiim, wa baarik 'alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa' alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa ibroohiim wa' alaa aali ibroohiim innaka hamiidum Majiid."Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad yang ummi dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.Dan berkahilah Muhammad Nabi yang ummi dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi ) Maha Mulia "[SHAHIH, HR. Abu Dawud no. 981, An Nasa-i dalam "Amalul Yaum wal Lailah" no. 94, Ahmad dalam "Musnad" nya 4/119, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 1950, Baihaqi dalam "Sunan" nya no 2/146-147, Ibnu Khuzaimah dalam "Shahih" nya no711, Daruquthni dalam "Sunan" nya no 1/354-355, Al Hakim dalam "Al Mustadrak" 1/268, dan Ath Thabrany dalam "Mu'jam Al Kabir" 17/251-252]5. Dari jalan Abi Sa'id Al Khudriاللهم صل على محمد عبدك ورسولك كما صليت على آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيمAllaahumma sholli 'alaa Muhammadin' abdika wa rosuulika kamaa shol laita 'alaa aali ibroohiim, wa baarik' alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta' alaa ibroohiim."Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad hambaMu dan RasulMu, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim "[SHAHIH, HR Bukhari 6/27, 7/157, An Nasa-i 3/49, Ibnu Majah no. 903, Baihaqi 2/147, dan Ath Thahawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/73]6. Dari jalan seorang laki2 shabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallamاللهم صل على محمد وعلى أهل بيته وعلى أزواجه وذريته كما صليت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد وبارك على محمد وعلى أهل بيته وعلى أزواجه وذريته كما باركت على آل إبراهيم إنك حميد مجيدAllaahumma sholli 'alaa Muhammad wa' alaa anggota baitihi wa 'alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shollaita' alaa aali ibroohiim innaka hamiidum Majiid, wa baarik 'alaa Muhammad wa' alaa anggota baitihi wa 'alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta' alaa aali ibroohiim innaka hamiidum Majiid."Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada ahli baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia.Dan berkahilah Muhammad dan kepada ahli baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia "[SHAHIH, HR. Ahmad 5/347, Berikut adalah lafazhnya, Ath Thowawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/74], dishahihkan oleh Al Albani dalam "Sifaat sahalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam", hal 178-179].7. Dari jalan Abu Hurairahاللهم صل على محمد و على آل محمد وبارك على محمد و على آل محمد كما صليت وباركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيدAllaahumma sholli 'alaa Muhammad wa' alaa aali Muhammad wa baarik 'alaa Muhammad wa' alaa aali Muhammad, kamaa shollaita wa baarokta 'alaa ibroohiim wa' alaa aali ibroohiim innaka hamiidum Majiid."Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah bershalawat dan memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia"[SHAHIH, HR Ath Thowawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/75, An Nasa-i dalam "Amalul Yaum wal Lailah" no 47 dari jalan Dawud bin Qais dari Nu'aim bin Abdullah al Mujmir dari Abu Hurairah, Ibnul Qayyim dalam "Jalaa 'ul Afhaam Fish shalati Was Salaami' alaa Khairil Anaam (hal 13) berkata, "Isnad Hadist ini shahih atas syarat Syaikhaini (Bukhari dan Muslim), dan dishahihkan oleh Al Albani dalam" Sifaat sahalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ", hal 181 ]8. Dari jalan Thalhah bin 'Ubaidullahاللهم صل على محمد و على آل محمد كما صليت على إبراهيم و على آل إبراهيم إنك حميد مجيد وبارك على محمد و على آل محمد كما باركت على إبراهيم و آل إبراهيم إنك حميد مجيدAllaahumma sholli 'alaa Muhammad wa' alaa aali Muhammad kamaa shol laita 'alaa ibroohiim wa' alaa aali ibroohiim innaka hamiidum Majiid, wa baarik 'alaa Muhammad wa' alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa ibroohiim wa aali ibroohiim innaka hamiidum Majiid."Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia ".[SHAHIH, HR. Ahmad 1/162, An Nasa-i dalam "Sunan: nya 3/48 dan" Amalul Yaum wal Lailah "no 48, Abu Nu'aim dalam" Al Hilyah "4/373, semuanya dari jalan 'Utsman bin Mauhab dari Musa bin Thalhah, dari bapaknya (Thalhah bin 'Ubaidullah), dishahihkan oleh Al Albani].► Tentang Ucapan صلى ا لله عليه وسلم
Di sunnahkan (sebagian ulama mewajibkannya) mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam setiap kali menyebut atau disebut nama beliau, yaitu dengan ucapan:صلى ا لله عليه وسلم"Shallallahu 'alaihi wa sallam"Riwayat2 yang datang tentang ini banyak sekali, diantaranya dari dua hadits shahih di bawah ini:1. Dari jalan Husain bin 'Ali bin Abi Thalib, ia berkata,"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda," Orang yang bakhil (kikir / pelit) itu adalah orang yang apabila namaku disebut disisinya, kemudian ia tidak bershalawat kepadaku (dengan ucapan-red) صلى ا لله عليه وسلم ("shallallahu 'alaihi wa sallam "").[SHAHIH. Dikeluarkan oleh AT Tirmidzi 5/211, Ahmad 1/201 no 1736, An Nasa-i no 55,56 dan 57, Ibnu Hibban 2388, Al Hakim 1/549, dan Ath Thabraniy 3/137 no 2885.2. Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:" Hina dan rugi serta kecewalah seorang yang disebut namaku disisinya, lalu ia tidak bershalawat kepadaku "". [SHAHIH. Dikeluarkan oleh Imam At Tirmidzi 5/210, dan Al Hakim 1/549. Dan At Tirmidzi telah menyatakan bahwa hadits ini Hasan].Hadits ke dua ini, banyak syawaahidnya dari jama'ah para shahabat, sebagaimana disebutkan dalam kitab-kiatb: At Targhib wat Tarhib "(2/506-510) Imam Al Mundzir," Jalaa-ul Afhaam (hal 229-240) Ibnu Qayyim , Al Bukhari dalam "Adabul Mufrad" (no 644, 645), Ibnu Khuzaimah (no 1888), Ibnu Hibban (no 2386 dan 2387 - Mawaarid).

Biografi Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz



Penulis: Al Ustadz Ahmad Hamdani Ibnu Muslim
Syaikh Bin Baz, menurut Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, adalah seorang tokoh ahli fiqih yang diperhitungkan di jaman kiwari ini, sebagaimana Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani juga seorang ulama ahlul hadits yang handal masa kini. Untuk mengenal lebih dekat siapa beliau, mari kita simak penuturan beliau mengungkapkan data pribadinya berikut ini.
Syaikh mengatakan, “Nama lengkap saya adalah Abdul ‘Aziz Bin Abdillah Bin Muhammad Bin Abdillah Ali (keluarga) Baz. Saya dilahirkan di kota Riyadh pada bulan Dzulhijah 1330 H. Dulu ketika saya baru memulai belajar agama, saya masih bisa melihat dengan baik. Namun qodarullah pada tahun 1346 H, mata saya terkena infeksi yang membuat rabun. Kemudian lama-kelamaan karena tida