Fariz Salman Alfarisi: 02/04/12

Laman

04/02/12

AL-QUR'AN BUKAN MAKHLUK



Oleh
Ustadz Ahmas Faiz bin Asifuddin


Makalah ini disadur dan disusun dengan rujukan utama Syarh al-'Aqidah al-Wasithiyah, yang disyarah oleh Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan –hafizhahullah-. Ditambah beberapa referensi lain yang akan dijelaskan pada catatan kaki insya Allah. Silahkan menyimak.
_____________________________________________________

AL-QUR`AN KALAM ALLAH, BUKAN MAKHLUK

Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan dalam kitab al-'Aqidah al-Wasithiyah:

Termasuk beriman kepada Allah dan kepada kitab-kitab Allah ialah, beriman bahwa al-Qur`an Kalam Allah yang diturunkan dan bukan makhluk. Dari Allah al-Qur`an bermula dan kepada-Nya ia akan kembali. Dan sesungguhnya, Allah berbicara dengan al-Qur`an ini secara hakiki. Sesungguhnya al-Qur`an yang telah Allah turunkan kepada Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam ini adalah perkataan Allah yang sebenarnya, bukan perkataan selain-Nya. Tidak boleh melepaskan kata-kata bahwa al-Qur`an adalah hikayat dari kalam Allah atau ungkapan tentang kalam Allah. Bahkan apabila manusia membacanya atau menuliskannya dalam mushaf-mushaf, al-Qur`an tetap tidak keluar dengan demikian dari keadaannya sebagai kalam Allah yang sebenarnya. Sesungguhnya suatu perkataan hanya akan disandarkan secara hakiki kepada yang sejak

Al-Qur’an Kalamullah Bukan Makhluk [Tanggapan atas Jawaban Seorang Doktor di Detik Ramadhan]

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dalam sebuah tanya jawab di Detik Ramadan yang diasuh oleh seorang Doktor, ada sebuah pertanyaan:
Mohon penjelasan al-Qur’an termasuk makhluk atau kalam (Allah subhanahu wa ta’ala, pen)?
Sang Doktor menjawab:
Pertanyaan tersebut menjadi perdebatan yang panjang dalam sejarah Islam. Jawaban apapun yang kita pilih tetap saja akan menyisakan pertanyaan baru. Namun kami sependapat dengan pandangan ulama sunni yang menyebut sebagai makhluk. Wallahua’alam.
Tanggapan:
Pembaca yang budiman, menjawab sebuah pertanyaan dalam masalah agama dengan tanpa dasar ilmu Al-Qur’an dan As-Sunnah serta keterangan ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah sebuah “keberanian”. Betapa tidak, Allah subhanahu wa ta’ala telah mengancam dalam Al-Qur’an dengan ancaman yang keras terhadap orang-orang yang berani berbicara tentang agama-Nya tanpa didasari ilmu. Allah ta’ala berfirman: