Assalamu'alaikum Wr. Wb
Saya ingin bertanya pak ustadz.
Apakah pramuka ada hubungannya dengan rencana zionis.
saya agak curiga. karna banyak
simbol-simbol yg merujuk kesana. pramuka juga memiliki dasa dharma, yg isinya
salah satunya "taqwa kepada tuhan yang maha esa". apa itu hanya alibi
saja?
dan lagi pun, yg memdirikan pramuka
itu sendiri bukanlah ummat muslim. dialah Baden Powwel. saya juga ingin
bertanya, siapakah sebenarnya Baden Powwel itu.
kenapa pula pramuka dapat di terima
di seluruh negara di dunia?
apakah semua itu ada kaitannya
dengan rencara busuk pengikut dajjal?
syukron
Wassalammu'alaikum
rani
Jawaban
Alaykumsalam warrahmatullahi
wabarakatuh. Jazakillah untuk pertanyaanya saudari Rani. Sebetulnya, pertanyaan
seperti ini juga banyak masuk ke ruang konsultasi ini tentang apakah Pramuka
memiliki keterkaitan dengan Yahudi.
Sebelum masuk kepada wilayah simbol,
sebenarnya banyak kejanggalan dari konsep Pramuka. Permasalahan ini menurut
saya tidak sepele, karena kalau tidak hati-hati, pentasbihan amal terhadap
selain Allah bisa terjerumus kepada perkara nawaqidhul iman seperti
tertuang dalam Hymne Pramuka.
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan
agar jaya, Indonesia, Indonesia
tanah air ku
Kami jadi pandumu.
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan
agar jaya, Indonesia, Indonesia
tanah air ku
Kami jadi pandumu.
Dalam pramuka ada yang disebut Tri
Satya. Tri Satya sendiri diambil dari dua kata yaitu Tri yang
berarti
tiga dan Satya yang bermakna Kesetiaan. Jadi ada tiga kesetiaan yang
harus di penuhi oleh atau dipatuhi oleh setiap anggota Pramuka. Menariknya
salah satu sumpah dari Tri Satya adalah menjalankan kewajiban terhadap
Tuhan dan Negara Kesatuan Indonesia.
Pertanyaannya adalah bagaimana jika
kewajiban kita kepada Tuhan (memang Tuhan yang mana? Orang Kristen dan Yahudi
juga mengaku punya Tuhan) berbenturan dengan konsep NKRI? Lantas pertanyaan
selanjutnya yang menelisik kita adalah mengapa dalam sumpah yang pertama, kata
kewajiban kepada Tuhan langsung disandingkan dengan kewajiban terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Padahal semampainya dua janji setia
itu dalam waktu bersamaan akan menimbulkan confuse. Sebagai contoh dalam
Islam riba itu haram, tapi di Negara ini riba masih diperbolehkan. Dalam Islam,
hukuman bagi para pelaku zina harus dirajam. Sedangkan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia, jangankan dirajam, anggota dewan saja ikut mesum bersama
sekretarisnya. Lantas ketika Islam mewajibkan para perempuan untuk menutup
auratnya, apakah Pramuka juga mewajibkan anggota perempuannya mengenakan
jilbab? Absurd..
Padahal Allah jelas-jelas berfirman,
وَلاَ تَلْبِسُواْ الْحَقَّ
بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُواْ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah kamu campur-adukkan
antara kebenaran dan kebatilan, dan kamu sembunyikan yang benar padahal kamu
mengetahuinya."(Qs Al -Baqarah:42 )
Berdasarkan resolusi Konferensi
Kepanduan Sedunia tahun 1924 yang berlangsung di Kopenhagen, Denmark, bahwa
kepanduan di seluruh dunia harus mempunyai tiga sifat. Salah satunya adalah
Internasional.
Dikatakan Internasional, karena
organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan
mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama
manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan
bangsa. Alih-alih ingin menghargai manusia satu sama lain, pernyataan ini lebih
kuat menjurus kepada pluralisme agama layaknya sekte theosofi Yahudi yang
berikrar bahwa kebenaran lebih tinggi daripada agama.
Jika dilihat sejarahnya, Baden
Powell (1857-1941) sebagai pendiri Gerakan Kepanduan (Scout Boy) sendiri adalah
seorang komunis. Maka itu diawal pertumbuhannya, Gerakan Kepanduan sangat dekat
dengan simbol swastika. Menurut penulis biografi Michael Rosenthal, latar
belakang Powell menggunakan lambang swastika adalah sebagai tanda terimakasih
Gerakan Kepanduan karena ia tergolong simpatisan Nazi.
Dalam biografinya yang berjudul Baden
Powell (London: 1989), Tim Jeal mengatakan bahwa Powell sering mengungkap
kekagumannya terhadap Buku Meinz Kampf Adolf Hitler. Dalam catatan harian yang
ditulisnya, Powell bahkan mengapresiasi ide-ide yang baik tentang pendidikan,
kesehatan, propaganda, dan organisasi yang keluar dari buku pimpinan Nazi
tersebut.
Fakta mengejutkan justru ditunjukkan
oleh Oly Nikon Learner. Ia mengaku memiliki sebuah medali orisinal dari seorang
anggota kepanduan di tahun 1950-an. Medali ini dengan jelas menunjukkan
hubungan Gerakan Kepanduan dengan Nazi. Ia menulis,
I know the wearer of this (who died
in the 1950s) had met repeatedly with Baden-Powell since he was a senior Greek
Boy Scout leader. This being a "friendship" medal, he must have
gotten it as part of the recognition of the Greek Boy Scouts by the big chief.
Fascinating!
Gerakan Kepanduan Powell juga
menjadikan Fleur de Lis sebagai lambang gerakannya. Fleur de Lis sendiri
merupakan bahasa Prancis untuk bunga Lily. Lambang ini telah digunakan oleh
banyak organisasi dan kerajaan di dunia ini. Termasuk Knights Templar (Poor
Knights of Christ) yang merupakan cikal bakal Freemason dan Kepanduan Dunia
Selanjutnya hubungan Nazi dengan
Gerakan Kepanduan berjalan demikian intens. Maret 2010 lalu, sebuah dokumen badan
intelijen Inggris, MI5, yang diungkapkan kepada publik menunjukkan bahwa Nazi
pernah mengincar organisasi kepanduan Inggris untuk dijadikan rekan kerjasama.
Saat itu, Jerman dan Inggris memang sedang terlibat dalam perlombaan senjata
yang semakin lama semakin memanas.
Menurut dokumen tersebut, kelompok
Hitler Youth dan Nazi berencana untuk mengadakan tur bersepeda yang melibatkan
Gerakan Kepanduan. Sebuah pertemuan telah dilangsungkan oleh Baden-Powell
sebagai kepala gerakan kepanduan, dan Joachim von Ribbentrop, duta besar
Jerman. Dalam suratnya kepada Ribbentrop, Baden-Powell mengatakan, "Saya
setulusnya berharap bahwa kita mampu memberi pernyataan untuk (bekerjasama)
melalui para pemuda dari kedua belah pihak.". Allahua'lam. (Muhammad Pizaro
Novelan Tauhidi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar